Senin, 10 Desember 2018

PROPOSAL TIMBANG TERIMA


PROPOSAL TIMBANG TERIMA
PRAKTEK MANAJEMEN KEPERAWATAN



PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2018



DAFTAR ISI
COVER ........................................................................................................        i
DAFTAR ISI ...............................................................................................        ii
BAB 1 PENDAHULUAN ..........................................................................        1
1.1          Latar Belakang ..................................................................................        1
1.2          Tujuan  Kegiatan................................................................................        2
1.3          Manfaat .............................................................................................        3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ................................................................        4
2.1          Pengertian Timbang Terima................................................................        4
2.2          Tujuan Timbang Terima......................................................................        4
2.3          Manfaat Timbang Terima...................................................................        4
2.4          Langkah-Langkah Pelaksanaan Timbang Terima...............................        5
2.5          Prosedur Timbang Terima..................................................................        5
2.6          Hal-hal yang perlu diperhatikan.........................................................        6
2.7          Dokumentasi .....................................................................................        7
2.8          Alur Timbang Terima.........................................................................        8
BAB 3 KEGIATAN ....................................................................................        9
3.1          Pelaksanaan Kegiatan ........................................................................        9
3.2          Pengorganisasian................................................................................        9
3.3          Pelaksanaan Timbang Terima.............................................................        9
3.4          Mekanisme Kegiatan..........................................................................        10
3.5          Evaluasi .............................................................................................        11
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................        iii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1    LATAR BELAKANG
Komunikasi terhadap berbagai informasi mengenai perkembangan pasien antar profesi kesehatan di rumah sakit merupakan komponen yang fundamental dalam perawatan pasien (Reisenberg, 2010). Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan dirasakan sebagai suatu fenomena yang haruds direspon oleh perawat. Respon yang ada harus bersifat kondusif dengan belajar banyak tentang konsep pelayanan keperawatan dan langkah-langkah kongkrit dalam pelaksanaannya. Langkah- langkah tersebut dapat berupa penataan ketenagaan dan pasien, penerapan MAKP dan perbaikan dokumentasi keperawatan. (Nursalam, 2013)
Pelayanan asuhan keperawatan yang optimal akan terus menjadi tuntutan bagi organisasi pelayanan kesehatan. Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat di capai dengan mengoptimalkan peran dan fungsi perawat, terutama peran dan fungsi mandiri perawat. Hal ini dapat diwujudkan dengan baik melalui komunikasi yang efektif antar perawat, maupun dengan tim kesehatan lain. Salah satu bentuk komunikasi yang harus ditingktkan efektifitasnya adalah saat pergantian shift yaitu saat timbang terima pasien. Timbang terima pasien (operan) merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan atau menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan pasien. Timbang terima pasien harus dilakukan seefektif mungkin dengan menjelaskan secara singkat, jelas dan lengkap tentang tindakan mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan/belum dan perkembangan pasien saat itu. Informasi yang disampaikan harus akurat sehingga berkesinambungan asuhan keperawatan dapat berjalan dengan sempurna. Timbang terima dilakukan oleh perawat primer keperawatan kepada ketua tim (penanggung jawab) kepada kedua shift secara tertulis dan lisan.
Di Ruang Marwah 1 RSU Haji Surabaya, kegiatan timbang terima sudah dilakukan. Isi dan substansi timbang terima yang dilakukan selama ini adalah identitas pasien, diagnose medis, diagnose keperawatan, prohram terapi yang sudah dilakukan dan rencana tindakan yang akan dilakukan. Timbang terima dilakukan secara lisan dan tertulis di nurse station kemudian keliling ke bed pasien untuk melakukan validasi data. Timbang terima perlu terus ditingktakan baik teknik maupun alurnya karena timbang terima merupakan bagian penting dalam menginformasikan prmasalahan klien sehari-hari. Keakuratan data yang diberikan saat timbang terima sangat penting, karena dengan timbang terima ini maka pelayanan asuhan keperawatan yang diberikan akan bisa dilaksanakan secara berkelanjutan dab mewujudkan tanggung jawab dan tanggung gugat dari seorang perawat. Bila timbang terima tidak dilakukan dengan baik, maka akan muncul kerancuan dari tindakan keperawatan yang diberikan karena tidak adanya informasi yang bisa digunakan sebagai dasar pemberian tindakan keperawatan. Hal ini akan menurunkan kualitas pelayanan keperawatan dan menurunkan tingkat kepuasan pasien. Kegiatan timbang terima yang telah dilakukan perlu dipertahankan dan ditingkatkan kualitasnya.
Berdasarkan kondisi tersebut, maka mahasiswa pendidikan profesi ners Universitas Muhammadiyah Surabaya akan melakukan timbang terima pasien berdasarkan konsep model asuhan keperawatan di ruang Marwah 1 RSU Haji Surabaya

1.2    TUJUAN
1.      Tujuan Umum
Setelah melakukan timbang terima mampu mengkomunikasikan keadaan pasien yang sesuai dengan pengkajian dan perkembangan pasien berdasarkan intervensi yang telah dilakukan
2.      Tujuan Khusus
a.       Menyampaikan kondisi dan keadaan pasien (data fokus), serta data subyektif dan obyektif pasien.
b.      Menyampaikan hal-hal yang sudah/belum dilakukan dalam askep pada pasien serta masalah keperawatan yang terjadi pada pasien.
c.       Menyampaikan hal-hal yang penting yang harus ditindaklanjuti oleh dinas (shift) berikutnya.
d.      Menyampaikan kondisi atau keadaan pasien secara umum.

1.3    MANFAAT
1.      Bagi Perawat
a.       Mengetahui keadaan pasien berdasarkan pengkajian dan implementasi yang telah dilakukan.
b.      Menjalin hubungan suatu kerjasama dan bertanggung jawab antar perawat.
c.       Perawat dapat melaksanakan asuhan keperawatan terhadap pasien yang berkesinambungan.
d.      Perawat dapat mengikuti perkembangan pasien secara komprehensif.
2.      Bagi Pasien
a.       Pasien dapat menyampaikan masalah secara langsung bila ada keluhan baru yang belum terkaji
b.      Pasien mendapatkan perawatan secara berkesinambungan dari perawat yang sebelumnya jaga kepada perawat berikutnya yang jaga sesuai dengan tingkat perkembangan pasien.
3.      Bagi Rumah Sakit
a.       Meningkatkan pelayanan keperawatan kepada klien secara komprehensif.







BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1    Pengertian Timbang Terima
Timbang terima adalah suatu cara dalam menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima merupakan kegiatan yang harus dilakukan sebelum pergantian dinas. Selain laporan antar dinas, dapat disampaikan juga informasi yang berkaitan dengan rencana kegiatan yang telah atau belum dilaksanakan. (Nursalam, 2011)
Menurut Australian Medical Association (AMA) (2006), timbang terima merupakan pengalihan tanggung jawab professional dan akuntabilitas untuk beberapa atau semua aspk perawatan pasien, atau kelompok pasien, kepada orang lain atau kelompok profesionali secara sementara atau permanen.

2.2    Tujuan Timbang Terima
Menurut Nursalam (2011), tujuan dilaksanakan timbang terima adalah :
1.         Menyampaikan kondisi atau keadaan pasien secara umum
2.         Menyampaikan hal-hal penting yang perlu ditindaklanjuti oleh dinas berikutnya
3.         Tersusunnya rencana kerja untuk dinas berikutnya

2.3    Manfaat Timbang Terima
Menurut Nursalam (2011) timbang terima pasien akan memberikan manfaat bagi perawat dan bagi pasien. Bagi perawat manfaat timbang terima adalah meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat, menjalin hubungan kerjasama dan bertanggung jawab antar perawat, pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap pasien yang berkesinambungan, perawat dapat mengikuti perkembangan pasien secara paripurna. Sedangkan bagi pasien, saat timbang terima pasien dapat menyampaikan masalah secara langsung bila ada yang belum terungkap.


2.4    Langkah-langkah Pelaksanaan Timbang Terima
Menurut Nursalam (2011) langkah-langkah dalam pelaksanaan timbang terima adalah :
1.      Kedua kelompok dinas dalam keadaan sudah siap
2.      Dinas yang akan menyerahkan dan mengoperkan perlu mempersiapkan hal-hal apa yang akan disiapkan
3.      Perawat primer menyampaikan kepada penanggung jawab dinas yang selanjutnya meliputi :
-     Kondisi atau keadaan pasien secara umum
-     Tindak lanjut untuk dinas yang menerima timbang terima
-     Rencana kerja untuk dinas yang menerima timbang terima
-     Penyampaian timbang terima harus dilakukan secara jelas dan tidak terburu-buru
-     Perawat primer dan anggota kedua dinas bersama-sama secara langsung melihat keadaan pasien

2.5    Prosedur Timbang Terima
a.       Persiapan
1)      Keadaan shift sudah dalam keadaan siap
2)      Shift yang akan bertugas menyiapkan buku catatan
b.      Pelaksanaan
1)      Timbang terima dilaksanakan setiap pergantian shift/operan
2)      Di nurse station, perawat berdiskusi untuk melaksanakan timbang terima dengan menyampaikan perkembangan klien yang berkaitan tentang dilaksanakan serta hal-hal yang perlu di limpahkan.
3)      Hal-hal yang sifatnya khusus danmemerlukan perincian yang lengkap sebaiknya di catat di buku khusus, kemudian di serahterimakan kepada perawat berikutnya.
4)      Hal-hal yang perlu disampaikan pada saat timbang terima :
-        Identitas klien dan diagnose medis
-        Data fokus (keluhan subyektif dan obyektif)
-        Masalah keperawatan yang kemungkinan masih muncul
-        Tindakan keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan
-        Tindakan kolaborasi dan dependensi
-       Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan dalam kegiatan selanjutnya 
5)      Perawat yang melakukan timbang terima dapat melakukan klarifikasi tanya jawab terhadap hal-hal yang di timbangterimakan dan berhak menanyakan mengenai hal-hal yang kurang jelas.
6)      Penyampaian saat timbang terima secara singkat dan jelas
7)      Lama timbang terima untuk setiap pasien tidak lebih dari 5 menit kecuali pada kondisi khusus dan memerlukan penjelasan yang lengkap dan rinci.
8)      Kepala ruangan dan semua perawat keliling ke tiap klien dan melakukan validasi data.
9)      Pelaporan untuk timbang terima pasien ditulis secara langsung pada format laporan ruangan oleh perawat pelaksana dan ditandatangani kedua perawat pelaksana.

2.6    Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan
1.      Dilaksanakan tepat waktu pada saat pergantian dinas yang disepakati
2.      Dipimpin oleh penanggung jawab klien/perawat primer
3.      Diikuti oleh semua perawat yang telah dan akan dinas
4.      Adanya unsur bimbingan dan pengarahan dari penanggung jawab
5.      Informasi yang disampaikan harus akurat, singkat,sistematik dan menggambarkan kondisi klien pada sat ini serta kerahasiaan pasien
6.      Timbang terima harus berorientasi pada masalah keperawatan yang ada pada klien, dengan kata lain informasi yang diberikan berawal dari masalahnya terlebih dahulu (setelah diketahui melalui pengkajian), baru kemudian terhadap tindakan yang telah dilakukan dan belum dilakukan serta perkembangan setelah dilakukan tindakan
7.      Timbang terima dilakukan dilakukan didekat pasien, menggunakan volume suara yang pelan dan tegas (tidak berisik) agar klien disebelahnya tidak mendengarkan apa yang dibicarakan untuk menjaga privasi pasien, terutama mengenai hal-hal yang perlu dirahasiakan sebaiknya tidak dibicarakan secara langsung didekat klien.
8.      Bila ada infromasi yang mungkin membuat klien terkejut sebaiknya jangan dibicarakan didekat klien tetapi di ruang perawat

2.7    Dokumentasi
1.      Identitas klien
2.      Diagnosa medis klien
3.      Dokter yang menangani
4.      Kondisi klien saat ini
5.      Masalah keperawatan
6.      Intervensi yang sudah dilakukan
7.      Intervensi yang belum dilakukan
8.      Tindakan kolaborasi
9.      Rencana umum dan persiapan lain
10.  Tanda tangan dan nama terang
















2.8    Alur Timbang Terima
 





















BAB 3
KEGIATAN
3.1    Pelaksanaan Kegiatan
Hari / Tanggal      : Kamis/03 Mie 2018
Pukul                    : 13:00 WIB
Pelaksanaan         : Dibuka oleh karu, doa, kemudian dilanjutkan dari perawat
  pagi ke perawat primer siang, di ikuti oleh perawat
  associate
Topik                   : Aplikasi peran, pelaksanaan timbang terima
Tempat                : Ruang nurse station dilanjutkan di kamar pasien
Sasaran                : Pasien dan keluarga ruang Marwah RSU Haji Surabaya

3.2    Pengorganisasian
Penanggung Jawab                      : Rifki Rizal S.,S.Kep
Kepala Ruangan                           : Kartono,S.Kep
Perawat Primer (pagi)                  : Mie Dia Putri Cahyono,S.Kep
Perawat Associate (pagi)             : Robiatul Adewiyah,S.Kep
Perawat Associate (pagi)             : Rifki Rizal S.,S.Kep
Perawat Primer (Sore)                  : Kukuh Hari Prayogo,S.Kep
Perawat Associate (sore)              : Yuli Febriyanti,S.Kep
Pembimbing                                 : Retno Sumara,S.Kep.,Ns.,M.Kep.
Supervisor                                    : Puji Rahayu,S.Kep.,Ns.,M.Kep
Observer                                       : Devita Arianti, S.Kep

3.3    Pelaksanaan Timbang Terima
Hari / Tanggal      : Kamis, 03 Mie 2018
Pukul                    : 13:00 WIB
Pelaksanaan          : Timbang terima dari PP pagi ke PP sore
Tempat                 : Ruang nurse station dilanjutkan di kamar pasien
Sasaran                 : Pasien Ruang Marwah 1 RSU Haji Surabaya 
Metode                 : Materi disampaikan secara lisan, format timbang terima,
                            status pasien, lembar observasi, buku catatan dan bolpoin,
                             sarana dan prasarana perawatan
Media                  :  Materi disampaikan secara lisan, format timbang terima,
                             status pasien, lembar observasi, buku catatan dan bolpoin,
                             sarana dan prasarana perawatan

3.4    Mekanisme Kegiatan
Tahap
Kegiatan
Waktu
Tempat
Pelaksana
Pre Timbang Terima
1.    Timbang terima dilaksanakan setiap pergantian shift / operan
2.    Prinsip timbang terima, semua pasien dilakukan timbang terima khususnya penderit yang memiliki permasalahan yang belum / dapat teratasi serta yang membutuhkan observasi lebih lanjut
3.    PP yang melaksanakan timbang terima mengkaji secara penuh terhadap masalah keperawatan, kebutuhan dan tindakan yang telah / belum dilaksanakan serta hal-hal penting lainnya selama masa perawatan
4.    PA membantu melaporkan segala sesuatu mengenai keadaan pasien baik secara lisan maupun tulisan
5.    Hal-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian yang matang sebaiknya dicatat secara khusus untuk kemudian diserahterimakan kepada petugas berikutnya
6.    Kedua kelompok dinas sudah siap shift jaga
7.    Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku catatan

5 menit
Nurse Station
PP, PA
Pelaksanaan Timbang Terima
1.    Kedua kelompok sudah siap
2.    Kepala Ruangan membuka acara timbang terima ;
-       KARU : Assalamualaikum, sudah siap untuk timbang terimanya ?
-       PP dan PA : Waalaikumsalam, iya sudah siap
-       PA Sore : (memimpin doa), (KARU, PP, PA pagi dan sore bersama-sama berdoa yang dipimpin oleh PA sore)
3.    PP pagi menyampaikan timbang terima pada PP sore, hal yang perlu disampaikan dalam timbang terima :
-       Jumlah pasien
-       Identitas pasien dan diagnose medis
-       Data subyektif dan obyektif
-       Masalah keperawatan yang masih muncul
-       Intervensi keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan (secara umum)
-       Intervensi kolaboratif dan dependent
-       Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan (persiapan operasi,pemeriksaan penunjang, dll)
-       Perubahan terapi dokter
-       Pesan khusus
4.    Perawat yang melakukan timbang terima dapat melakukan klarifikasi, Tanya jawab dan melakukan validasi terhadap hal-hl yang telah ditimbangterimakan dan berhak menanyakan mengenai hal-hal yang kurang jelas

20 menit
Nurse Station
KARU, PP, PA

1.    Karu, PP, PA ke ruangan pasien
2.    Kepala ruangan menjelaskan kepada pasien dan keluarga bahwa pergantian perawat dan memperkenalkan perawat yang bertanggung jawab pada shift siang
3.    Kepala ruangan / PP menanyakan kebutuhan dasar pasien
4.    Sebisa mungkin mengupayakan penyampaian yang jelas, singkat dan padat. Lama timbang terima untuk tiap pasien tidak lebih dari 5 menit kecuali pada kondisi khusus dan memerlukan keterangan yang rumit

Disesuaikan (setiap pasien ± 5 menit kecuali pada pasien khusus)
Bangsal (ke ruang pasien)
KARU, PP, PA
Post Timbang Terima
1.    Kembali ke nurse station dan KARU menanyakan kembali kepada perawat shift siang apa ada yang perlu ditanyakan atau ada yang kurang jelas
2.    Pelaporan untuk timbang terima dituliskan secara langsung pada format timbang terima
3.    Diskusi
4.    Penandatanganan oleh masing-masing PP dan diketahui KARU
5.    Penyerahan status dn format timbang terima dari PP pagi ke PP sore
6.    Ditutup oleh KARU
-       KARU : sebelum shift siang dimulai dan shift pagi kita akhiri, silahkan dipimpin doa
5 menit
Nurse Station
KARU, PP, PA

3.5    Evaluasi
1.      Struktur
Pada timbang terima, sarana dan prasarana yang menunjang telah tersedia antara lain : catatan timbang terima, status pasien dan kelomok shift timbang terima. Kepala ruangan selalu memimpin kegiatan timbang terima yang dilaksanakan pada pergantian shift yaitu malam ke pagi, dan pagi ke sore. Kegiatan timbang terima pada shift so eke malam di pimpin oleh PP yang bertugas saat itu.
2.      Proses
Proses timbang terima dipimpin oleh kepala ruangan dan dilaksanakan oleh seluruh perawat yang bertugas maupun yang akan mengganti shift. PP mengoperkan ke PP berikutnya yang akan mengganti shift. Timbang terima pertama dilakukan di nurse station kemudian ke bed pasien dan kembali lagi ke nurse station. Isi timbang terima mencakup jumlah pasien, diagnose keperawatan, intervensi yang sudah dilakukan. Intervensi yang belum dilakukan dan pesan khusus. Setiap pasien tidak lebih dari 5 menit saat klarifikasi ke pasien.




3.      Hasil
Timbang terima dapat dilaksanakan setiap pergantian shift. Setiap perawat dapat mengetahui perkembangan pasien. Komunikasi antar perawat berjalan dengan baik.



















DAFTAR PUSTAKA
Australian Medical Association. (2006). Safe handover safe patients, By theAustralian Medical Association Limited. ABN : 370084267932006.
Nursalam. (2011). Manajemen Keperawatan : aplikasi dalam praktik keperawatan professional. Edisi 3. Jakarta : Salemba Medika.
Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan :Pendekatan Praktis. Edisi 3. Jakarta : Salemba Medika.
Reisenberg, A, L (2010). Nursing Handoffs : a systemics literature : surprisingly little is known about what constitutes best practice.














 

 


PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT TIMBANG TERIMA


1.       Pengertian.
Format pengkajian timbang terima adalah format yang digunakan untuk mendokumentasikan permasalahan yang dihadapi pasien dan belum teratasi dari PP shift dinas saat itu kepada PP shift berikutnya.
2.       Tujuan.
Sebagai petunjuk atau acuan untuk mempermudah proses pelaksanaan timbang terima.;
3.       Petunjuk Pengisian
a.       Identitas pasien dilengkapi yang terdiri dari nama lengkap, nomor kamar, nomor register dan diagnosa medis.
b.       Kolom baris kedua shift pagi menuliskan SBAR sesuai dengan kolom yang sudah tersedia.
c.       Kolom baris ketiga Post Conference menuliskan tindakan apa saja yang sudah dilakukan selama shift pagi dan yang belum dilakukan.
d.      Kolom baris keempat Pre Conference menuliskan tindakan yang belum dilakukan pada saat shift pagi dan yang akan dilakukan pada saat shift sore.
e.       Terakhir, PP dinas saat itu dan yang akan dinas berikutnya tanda tangan dan nama jelas.







PROSEDUR
TIMBANG TERIMA
S O P
No. Dokumen
.................
No Revisi
Halaman


Tanggal Terbit
12 Februari 2018
Ditetapkan
Kabid. Keperawatan
RS. RSU HAJI SURABAYA


(.....................................)
PENGERTIAN
Timbang terima adalah suatu cara dalam menyampaikan dan menerima suatu laporan yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima merupakan kegiatan yang harus dilakukan sebelum pergantian shift. Selain laporan antar shift, dapat disampaikan juga informasi-informasi yang berkaitan dengan rencana kegiatan yang telah atau belum dilaksanakan.
TUJUAN
a.       Menyampaikan masalah, kondisi, keadaan klien (data fokus), dan diagnosa.Menyampaikan tindakan yang sudah dan belum dilakukan dalam asuhan keperawatan pada klien.
b.      Menyampaikan hal-hal yang penting yang perlu ditindaklanjuti oleh dinas berikutnya.
c.       Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.
KEBIJAKAN
Timbang terima pasien dilakukan sesuai dengan prosedur
POSTCONFERENCE












PROSEDUR






























 









PRE CONFERENCE
Karu, PP, dan PA pagi melakukan Post Conference
Karu membuka jalannya post conference dan mempersilahkan PA untuk melaporkan rencana keperawatan apa saja yang telah dilakukan
  1. PA melaporkan tindakan yang telah dilakukan kepada Karu dan PP
  2. PP mencocokkan laporan rencana keperawatan  yang telah dibuat dengan rencana keperawatan yang telah dilakukan PA
3.      PP mencatat rencana keperawatan apa saja yang belum dikerjakan
4.      Kepala ruangan, PP dan PA pagi serta PJ dan PA siang berkumpul di Nurse Station
Pembukaan
1.      Kedua kelompok dinas sudah siap dan berkumpul di Nurse Station
2.      Karu mengecek kesiapan timbang terima tiap PP
3.      Kelompok yang akan bertugas menyiapkan catatan (Work Sheet), PP yang akan mengoperkan, menyiapkan buku timbang terima
4.      Kepala ruangan membuka acara timbang terima
Pelaksanaan
1.      PP dinas pagi melakukan timbang terima kepada PJ dinas siang. Hal-hal yang perlu disampaikan PP pada saat timbang terima :
a.       Masalah keperawatan.
b.       Identitas klien dan diagnosa medis.
c.       Masalah keperawatan yang kemungkinan masih muncul.
d.      Data fokus (Keluhan subyektif dan obyektif).
e.       Tindakan keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan .
f.       Tindakan kolaboratif dan dependensi.
g.      Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan dalam kegiatan selanjutnya.
2.      Kegiatan timbang terima di nurse station dilanjutkan keliling kepasien untuk validasi
3.      Karu membuka dan memberi salam kepada klien, PP pagi menjelaskan tentang klien, PJ sore mengenalkan anggota dan melakukan validasi data.
4.      PJ dinas siang dapat melakukan klarifikasi terhadap data-data yang  ditimbang-terimakan.
5.      Lama timbang terima setiap klien kurang lebih 5 menit, kecuali kondisi khusus yang memerlukan keterangan lebih rinci.
Evaluasi
1.      Klarifikasi hasil validasi data oleh PP pagi.
2.      Laporan timbang terima ditandatangani oleh PP Pagidan PJ Sore  dan mengetahui Karu (kalau pagi saja).
3.      Reward Karu terhadap perawat yang akan dan selesai bertugas.
4.      Penutup oleh karu disertai dengan doa

Karu, PJ dan PA siang melakukan Pre Conference
1.        PJ membuat rencana keperawatan yang belum terselesaikan oleh PP Pagi
2.        PJ mendelegasikan kepada PA rencana keperawatan yang akan dilakukan
3.        PA melaksanakan apa yang telah didelegasikan oleh PJ
PERHATIAN
Proses timbang terima terhadap pasien perhatian
DOKUMENTASI
1.      Rencana Asuhan Keperawatan
2.      Tindakan kolaboratif
3.      SOP pengisian Renpra
UNIT TERKAIT
1.      Instalasikeperawatan
2.      Diklat



LEMBAR CHECK LIST TIMBANG TERIMA
Petunjuk: Berilah tanda (√) pada kolom yang sesuai.
Tahap
PERNYATAAN
Dilakukan
Tidak Dilakukan
Post
timbang terima
PERSIAPAN

1.      Sarana Prasarana
1)      Saat timbang terima perawat menyiapkan status pasien
2)      Perawat telah menyiapksan buku catatan dan peralatan tulis




2.      Perawat
KARU, PP, dan PA pagi melakukan Post Conference
KARU membuka jalannya post conference dan mempersilahkan PA untuk melaporkan rencana keperawatan apa saja yang telah dilakukan
1)   PA melaporkan tindakan yang telah dilakukan kepada KARU dan PP
2)   PP mencocokkan laporan rencana keperawatan  yang telah dibuat dengan rencana keperawatan yang telah dilakukan PA
3)   PP mencatat rencana keperawatan apa saja yang belum dikerjakan
4)   Kepala ruangan, PP dan PA pagi serta PJ dan PA siang berkumpul di Nurse Station



Proses Timbang Terima
PELAKSANAAN TIMBANG TERIMA
1.      Kedua kelompok dinas sudah siap dan berkumpul di Nurse Station
2.      Kelompok yang akan bertugas menyiapkan catatan (Work Sheet), PJ yang akan mengoperkan, menyiapkan buku status
3.      Kepala ruangan membuka acara timbang terima
4.      Berdo’a sebelum melakukan timbang terima
5.      PP Pagi melakukan timbang terima kepada PJ dinas Sore, hal-hal yang perlu disampaikan  pada saat timbang terima :
a.    Situation
Meliputi meliputi nama pasien, usia, diagnose medis, nama dokter yang menangani, tanggal masuk, hari rawat dan masalah keperawatan yang belum atau sudah teratasi/ keluhan utama
b.    Background
Jelaskan intervensi yang telah dilakukan dan respon pasien dari setiap diagnosis keperawatan, sebutkan riwayat alergi, riwayat pembedahan, pemasangan alat invasive dan obat-obatan termasuk cairan yang digunakan, jelaskan pengetahuan pasien dan keluarga terhadap diagnosis medis.
c.    Assessment
Meliputi hasil pengkajian pasien terkini seperti vital sign, pain score, tingkat kesadaran, resiko jatuh, status nutrisi, kemampuan eliminasi, jelaskan informasi klinik lain yang mendukung
d.    Recommendation
Meliputi intervensi yang perlu dilakukan, seperti terapi dan pemeriksaan penunjang yang akan dilakukan. discharge planning dan edukasi pasien dan keluarga

6.      PJ Sore ke PP pagi dapat melakukan klarifikasi terhadap data-data yang  disampaikan
7.      Mengupayakan penyampaian yang jelas, singkat, dan padat
8.      Lama timbang terima setiap klien kurang lebih 5-10 menit, kecuali kondisi khusus yang memerlukan keterangan lebih rinci
9.      Sebelum  validasi ke pasien perawat hand hygiene di pimpin oleh kepala ruangan
10.  Karu diikuti semua perawat keliling ke tiap pasien. PP dinas pagi melakukan validasi data



Penutup
11.  Perawat kembali ke Nurse Station. Diskusi tentang validasi data
12.  Laporan timbang terima ditanda tangani oleh kedua PP dan mengetahui Karu (kalau pagi saja).
13.  Reward Karu terhadap perawat yang akan dan selesai bertugas.
14.  Penutup oleh Karu disertai dengan doa.


Pre Timbang Terima
KARU, PJ dan PA siang melakukan Pre Conference
1.      PJ membuat rencana keperawatan yang belum  terselesaikan oleh PP Pagi
2.      PJ mendelegasikan kepada PA rencana keperawatan yang akan dilakukan
3.      PA melaksanakan apa yang telah didelegasikan oleh PJ


Sub Total


Total


Prosentase



Keterangan :
Dilakukan                    : 2
Tidak dilakukan          : 1

Kesimpulan:
Baik                 : > 76%
Cukup             : 56-75%
Kurang                        : <56%
Observer

(……........…………….)
 
 











                                                                            




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Konsep Bencana