Senin, 10 Desember 2018

PROPOSAL SENTRALISASI OBAT


PROPOSAL SENTRALISASI OBAT
PRAKTEK MANAJEMEN KEPERAWATAN



PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2018




DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................       i
DAFTAR ISI ...............................................................................................        ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1          Latar Belakang ..................................................................................        1
1.2          Tujuan  ...............................................................................................        2
1.3          Manfaat .............................................................................................        2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1          Pengertian Sentralisasi Obat...............................................................        5
2.2          Tujuan Sentralisasi Obat.....................................................................        5
2.3          Penerimaan obat ................................................................................        6
2.4          Pembagian Obat ................................................................................        6
2.5          Penambahan Obat .............................................................................        7
2.6          Obat Khusus ......................................................................................        7
2.7          Pengembalian Obat............................................................................        7
2.8          One Day Dose Dispensing (ODDD)..................................................        7
2.9          Alur Sentralisasi Obat........................................................................        9
BAB 3 KEGIATAN
3.1          Rencana Pelaksanaan Kegiatan Sentralisasi Obat..............................        10
3.2          Struktur Pengorganisasian..................................................................        10
3.3          Metode ..............................................................................................        10
3.4          Intrumen ............................................................................................        11
3.5          Mekanisme Kegiatan  Sentralisasi Obat.............................................        11
3.6          Kriteria Evaluasi ................................................................................        12

DAFTAR PUSTAKA



BAB 1

PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang

Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan keperawatan yang prima dirasakan sebagai suatu fenomena yang harus segera direspon oleh perawat. Respon yang ada harus bersifat kondusif dengan mempelajari langkah-langkah konkrit dalam pelaksanaannya (Nursalam, 2011). Praktik keperawatan adalah tindakan mandiri perawat professional melalui kerjasama berbentuk kolaborasi dengan klien dan tenaga kesehatan lain dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan lingkungan wewenang dan tanggung jawabnya. Salah satu tindakan mandiri perawat profesional adalah pada sentralisasi obat. Sentralisasi obat  merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang komprehensif melibatkan klien dan keluarga, dimana sangat mempengaruhi mutu kualitas pelayanan (Nursalam, 2011). Di ruang Marwah 1 RSU Haji Surabaya, teknik sentralisasi obat sudah cukup baik yaitu dengan menggunakan Unit Dose Dispensing (UDD).
 Pengawasan terhadap penggunaan obat oral maupun injeksi merupakan salah satu tugas perawat. Penggunaan obat yang tidak tepat dapat menimbulkan berbagai kerugian pada pasien. Resistensi tubuh terhadap obat dan resiko resistensi kuman penyakit dapat terjadi jika konsumsi obat oleh penderita tidak terkontrol dengan baik. Kerugian lain yang bisa terjadi adalah terjadinya kerusakan organ tubuh atau timbulnya efek samping obat yang tidak diharapkan, selain itu penggunaan obat yang tidak tepat dapat menimbulkan kerugian pasien secara ekonomi.
Perawat sebagai tenaga profesional kesehatan memiliki tugas dalam teknik pengolahan obat. Adanya faktor pengelolaan yang optimal diharapkan mampu menjadi wahana bagi peningkatan keefektifan pelayanan keperawatan sekaligus lebih menjamin kepuasan klien terhadap pelayanan keperawatan (Nursalam, 2011). Alur pengolahan obat yang melibatkan dokter, pasien dan tenaga medis ini harus terkoordinasi dengan baik.
1.2   Tujuan
 1.2.1 Tujuan Umum :
Mengaplikasikan peran perawat dalam pengelolaan sentralisasi obat dan mendokumentasikan hasil pengelolaan sentralisasi obat sesuai standar di Ruang Marwah 1 RSU Haji Surabaya.
1.2.2   Tujuan Khusus :
1.    Memperkecil kesalahan dalam pendistribusian obat dari farmasi ke perawat
2.    Mampu meningkatkan ketrampilan perawat Ruang Marwah 1 RSU Haji Surabaya dalam mengelola obat.
3.    Meningkatkan kepatuhan pasien terhadap program terapi.
4.    Meningkatkan kepuasan klien dan keluarga  terhadap perawat dalam pengelolaan sentralisasi obat.
5.    Menjalin kerjasama dan koordinasi dengan petugas farmasi.
1.3     Manfaat
1)      Bagi Klien
a.    Tercapainya kepuasan klien yang optimal terhadap pelayanan keperawatan
b.    Mendukung upaya klien dalam kepatuhan minum obat
c.    Klien dapat terhindar dari resiko resistensi tubuh terhadap obat.
2)        Bagi Perawat
a.    Tercapainya kepuasan kerja yang optimal.
b.   Perawat, pasien dan keluarga dapat bekerjasama dengan baik
c.    Perawat, petugas farmasi dan dokter terlibat dalam kolaborasi yang baik
d.   Dapat mengontrol secara langsung obat-obatan yang dikonsumsi klien
e.    Meningkatkan kepercayaan klien/keluarga kepada perawat


3)     Bagi Institusi Mahasiswa
a.    Mengaplikasikan  model asuhan keperawatan profesional
b.    Tercapainya pengalaman dalam pengelolaan sentralisasi obat

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1   Pengertian
Sentralisasi obat adalah pengelolaan obat dimana seluruh obat yang akan diberikan kepada pasien diserahkan pengelolaan sepenuhnya oleh perawat (Nursalam, 2009). Sentralisasi obat meliputi obat oral, injeksi, maupun cairan diserahkan sepenuhnya kepada perawat. Pengeluaran dan pembagian obat tersebut dilakukan oleh perawat dimana pasien atau keluarga wajib mengetahui dan ikut serta mengontrol penggunaan obat tersebut.

2.2  Tujuan sentralisasi Obat
Menurut Nursalam (2011) sentralisasi obat bertujuan untuk menggunakan secara bijaksana dan menghindari pemborosan sehingga kebutuhan asuhan keperawatan terpenuhi. Hal-hal berikut ini adalah beberapa alasan yang paling sering mengapa obat perlu disentralisasi :
a.       Memberikan bermcam-macam obat untuk satu pasien.
b.      Menggunakan obat yang mahal dan bermerk, padahal obat standar yang lebih murah dengan mutu yang terjamin memiliki efektifitas dan keamanan yang sama.
c.       Meresepkan obat sebelum diagnostik pasti dibuat “hanya untuk mencoba”
d.      Menggunakan dosis yang lebih besar daripada yang diperlukan.
e.       Memberikan obat pada pasien yang tidak mempercayainya dan yang akan membuang atau lupa untuk minum.
f.       Memesan obat lebih daripada yang dibutuhkan sehingga banyak yang tersisa sesudah batas kedaluarsa.
g.      Tidak menyediakan lemari es, sehingga vaksin dan obat menjadi tidak efektif’
h.      Meletakkan obat yang lembab, terkena cahaya atau panas.
i.        Mengeluarkan obat (dari tempat penyimpanan) terlalu banyak pada suatu waktu sehingga dipakai berlebihan atau dicuri.
2.3 Penerimaan obat
a.    Obat yang telah diresepkan oleh dokter akan diserahkan kepada perawat dan perawat akan menunjukkan resep tersebut kepada pasien atau keluarga pasien untuk mendapatkan persetujuan pasien atau keluarga terkait dengan harga obat jika pasien merupakan pasien umum.
b.    Perawat memberikan resep kepada farmasi untuk dipersiapkan oleh tenaga farmasi dalam bentuk unit dose dispensing (UDD)
c.    Perawat mengambil sediaan obat pasien ke depo farmasi dengan menerima lembar terima obat.
d.   Obat yang telah diterima selanjutnya disimpan oleh perawat dalam kotak obat.
e.    Pasien atau keluarga selanjutnya mendapatkan salinan obat yang harus diminum.

2.4 Pembagian obat
a.     Obat yang telah diterima oleh perawat kemudian ditulis dan dibuatkan jadwal pemberian dalam medication chart.
b.    Sebelum obat diberikan pada pasien, perawat harus melakukan crosscheck untuk meminimalkan kesalahan dalam pemberian obat. Perawat yang mempersiapkan obat untuk diberikan ke pasien harus menuliskan paraf (checker system). Sehingga tidak menutup kemungkinan perawat pada shift lain dapat menyiapkan obat untuk shift lain.
c.    Pada saat pemberian obat, perawat menjelaskan macam obat, manfaat obat, dosis obat, cara pemberian, jumlah obat, dan efek samping obat pada pasien/ keluarga. Observasi adanya efek samping setelah minum obat. Kemudian perawat yang memberikan obat meminta pasien/keluarga menandatangani pada format pemberian obat sebagai bukti obat telah diberikan/diinjeksikan.
d.   Obat yang hampir habis akan diinformasikan kepada pasien/ keluarga dan kemudian dimintakan resep kepada dokter penanggungjawab klien disertai dengan keterangan berapa lama pasien mendapatkan obat tersebut.

2.5 Penambahan obat baru
a.    Bilamana terdapat penambahan atau perubahan jenis, dosis atau jadwal pemberian obat, maka informasi ini akan dimasukkan dalam format pemberian obat oral/ injeksi dan diinformasikan pada depo farmasi.
b.    Pada pemberian obat yang bersifat tidak rutin (sewaktu saja), maka dokumentasi dilakukan pada format pemberian obat khusus dan selanjutnya diinformasikan kepada keluarga dengan kartu khusus obat (Nursalam, 2009)

2.6 Obat khusus
a.    Obat disebut khusus apabila sediaan yang memiliki harga yang cukup mahal,  memiliki jadwal pemberian yang cukup sulit, memiliki efek samping yang cukup besar atau hanya diberikan dalam waktu tertentu atau sewaktu saja.
b.    Pemberian obat khusus dilakukan dengan menggunakan format pemberian obat khusus untuk obat tersebut dan dilakukan oleh perawat primer
c.    Informasi yang diberikan kepada klien/keluarga meliputi nama obat, kegunaan  obat, waktu pemberian, efek samping, penanggung jawab pemberian dan tempat obat, sebaiknya diserahkan atau ditunjukkan kepada keluarga setelah pemberian obat. Usahakan terdapat saksi dari keluarga pada saat pemberian obat (Nursalam, 2009)

2.7 Pengembalian obat
Pada pasien (Umum) pulang atau pindah ruangan dan obat masih sisa maka obat dikembalikan kepada depo farmasi untuk diganti dengan uang sesuai harga obat.






2.8  One Day Dose Dispensing (ODDD)
      One Day Dose Dispensing (ODDD) adalah suatu cara penyerahan obat dimana obat-obatan yang diminta, disiapkan dan digunakan serta dibayar dalam dosis perhari yang berisi obat untuk pemakaian satu hari.
Keuntungan sistem ini adalah:
1.    Pasien hanya membayar obat yang dipakai
2.    Tidak ada kelebihan obat atau alat yang tidak dipakai di ruangan perawat
3.    Menciptakan pengawasan ganda oleh apoteker dan perawat
4.    Kerusakan dan kehilangan obat hampir tidak ada
5.    Obat yang tidak digunakan dikembalikan ke instalasi farmasi
Sistem penyaluran/distribusi perbekalan farmasi dapat dilakukan secara:
1.      Sentralisasi
Semua pelayanan perbekalan farmasi diatur oleh instalasi farmasi sentral dan tidak ada cabang IFRS di daerah perawatan penderita.
2.      Desentralisasi
Pelayanan perbekalan farmasi terbagi-bagi di daerah perawatan farmasi sehingga lebih cepat menjangkau penderita.













2.9  Alur sentralisasi obat
 


















                             
 



             Bagan 2.1 Alur Sentralisasi Obat (Nursalam, 2011)

BAB 3
KEGIATAN

3.1  Rencana Pelaksanaan Sentralisasi Obat

Hari                                : Jum’at
Tanggal                          : 04 Mei 2018
Waktu                            : 30 Menit
Pelaksana                       : Kepala Ruangan, Perawat Primer, Perawat Assosiate.
Tempat                         : Ruang Marwah 1 RSU Haji Surabaya
3.2  Struktur Pengorganisasian
Penanggung Jawab           : Rosita Wahyu Ningsih,S.Kep
Kepala Ruangan                : Ana Ainur Rofiqoh, S.Kep
Perawat Primer                  : Hanif Fahmi,S.Kep
Perawat Assosiate             : Yuli Febriyanti,S.Kep
Perawat Assosiate             : Robiatul Adewiyah,S.Kep
Pembimbing akademik      : Retno Sumara, S.Kep
Supervisor                         : Puji Rahayu, S.Kep.,Ns.,M.Kep
Pembimbing klinik            :
Observer                            : Mei Dia Putri Cahyono, S.Kep
                                         
                                            

3.3  Metode

1.      Pengawasan nama obat, jumlah, rencana pemakaian, penerima dan pemberi obat sesuai dengan identitas pasien dan dicatat dalam buku serah terima obat
2.      Pengawasan dan perencanaan nama obat, dosis, frekuensi, jadwal dan ja pemberian obat, jenis pemberian obat oral atau injeksi, sesuai dengan identitas pasien pada format kontrol dan pemakaian obat.

3.4  Instrumen

1.      Lembar Cek list sentralisasi obat
2.      Lembar serah terima obat
3.      Lembar pemberian dan sentralisasi obat
4.      Medication chart (oral dan parenteral)
5.      Lembar persetujuan dilakukan sentralisasi obat

3.5  Mekanisme Kegiatan Sentralisasi Obat
TAHAP
KEGIATAN
TEMPAT
WAKTU
PELAKSANA
Pra Sentralisasi obat

KARU :
·         Minta PP untuk menyiapkan hal-hal yang berkaitan dengan sentralisasi obat
·         Bertanya kembali pada PP tentang kelengkapan untuk sentralisasi obat
1.      PP
·         Beritahu dan minta bantuan PA untuk menyiapkan informed sentralisasi obat
·         Menyiapkan hal-hal yang diperlukan dalam penerimaan px baru (lembar pasien masuk RS, lembar serah terima px dari ruangan lain, lembar pengkajian, lembar inform consent nursing kit, dan lembar tata tertib pasien)
·         Sebutkan hal-hal yang telah dipersiapkan
Nurse Station
5 menit
KARU
PP
Pelaksanaan sentralisasi obat

1.      KARU, PP dan PA sambut pasien dan keluarga dengan beri salam
2.      PP :
·      menunjukkan pada pasien sentralisasi obat
·      menyuruh PA untuk mengantarkan pasien ke ruangannya dan lakukan asessment
·      penerima obat, alat, data pemeriksaan penunjang yang dibawa dan catatan khusus kemudian dokumentasi pada lembar serah terima pasien dari ruangan lain.
Kamar Pasien
20 menit
KARU
PP
PA
Pasien dan keluarga
Post sentralisasi obat
KARU :
·         lakukan evaluasi tentang   orientasi yang telah dilakukan
·         beri reward pada PP dan PA
Nurse Station
5 menit
KARU
PP
PA

3.5 Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
1)      Persiapan pasien
2)      Persiapan format dan kelengkapan sentralisasi obat
3)      Pelaksanaan sentralisasi obat dilaksanakan di Ruang Marwah 1 RSU Haji Surabaya
4)      Perawat yang bertugas dalam pelaksanaan sentralisasi obat
2. Evaluasi proses
1)      Pelaksanaan sentralisasi obat dilakukan sesuai dengan ruangan yang telah di tentukan dan pasien telah menyetujui informed consent untuk dilakukan sentralisasi obat
2)      Pelaksanaan sentralisasi obat sesuai dengan rencana dan alur yang telah ditentukan.
3)      Perawat yang bertugas sesuai perannya
3. Evaluasi hasil
1)      Klien dan keluarga  puas dengan hasil pelaksanaan sentralisasi obat
2)      Perawat mudah mengontrol pemberian obat
3)      Pendokumentasian pemberian obat dapat dilakukan dengan benar
4)      Kien dapat mempercayakan pengaturan dan pemberian obat kepada petugas
5)      Meningkatkan kepatuhan klien terhadap program terapi.







DAFTAR PUSTAKA


Nursalam, 2009. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktek Keperawatan Profesional. Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika
Nursalam, 2011. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktek Keperawatan Profesional. Edisi 3. Jakarta : Salemba Medika
Gillies. 1989. Manajemen Keperawatan Suatu Pendekatan Sistem. Alih bahasa : Dika Sukmana. Jakarta
PSIK, 2003. Buku Panduan Manajemen Keperawatan : Program Pendidikan Ners. Surabaya

SOP Sentralisasi Obat
SENTRALISASI OBAT

No. Dokumen
.................
No Revisi
Halaman

PROSEDUR TETAP
Tanggal Terbit
12 Februari 2018
DITETAPKAN  OLEH

Penanggung Jawab sentralisasi obat
   I.    PENGERTIAN  
Sentralisasi obat adalah pengelolaan obat dimana seluruh obat yang akan diberikan kepada pasien diserahkan sepenuhnya kepada perawat, pengeluaran dan pembagian obat sepenuhnya dilakukan oleh perawat (Nursalam, 2011).
II.    TUJUAN             
Menggunakan obat secara bijaksana dan menghindari pemborosan, sehingga kebutuhan asuhan keperawatan pasien dapat terpenuhi (Nursalam, 2011).
III.    KEBIJAKAN     

Dilakukan pada pasien baru dan menjalani perawatan di ruang Marwah 2 Kamar A.

IV.    PERALATAN
1.Surat persetujuan pengelolaan sentralisasi obat
2.Lemari / kotak sentralisasi obat, tempat obat dan baki
3.Format pemberian obat
4.Format serah terima obat
5.Tanda bukti serah terima obat
V.    PROSEDUR       
A.    Tahap PraInteraksi
1.      Perawat primer menyiapkan kelengkapan berkas dokumen yang diperlukan untuk sentralisasi obat
2.      Perawat primer telah mendapat izin dari kepala ruangan untuk dilakukannya sentralisasi obat terhadap pasien baru
B.      Tahap Orientasi
1.    Perawat  mengucapkan salam dan menjelaskan tujuan serta manfaat dari sentralisasi obat.
2.    Pasien/keluarga mengisi format persetujuan sentralisasi obat.
3.    Pasien/keluarga menunjukkan obat ke perawat  serta perawat mengecek kelengkapan obat yang telah ditebus pihak keluarga
4.    Perawat menulis daftar obat yang sudah ada di pihak  pasien/keluarga dan mengisi format pemberian obat pada kolom terima.
5.    Perawat mempersilahkan pihak pasien/keluarga pasien menyimpan obat yang telah diterima untuk di bawa sendiri ke ruang pasien
6.    Perawat melakukan tindakan  pemberian  obat di dekat pasien langsung saat memberikan obat.
7.    Perawat memberikan obat ke pasien.
8.    Perawat mengisi format pemberian obat sesuai jadwal obat
C.    TAHAP KERJA.
Ø Teknis pengisian format surat persetujuan sentralisasi obat
1.    Nama, umur, jenis kelamin, alamat dapat diisi dengan nama pasien sendiri, anak, istri, suami, orang tua, dan lain-lain.
2.    Nama Klien, Umur, Jenis kelamin, alamat, no.reg diisi sesuai dengan data klien yang bersangkutan.
3.    Ruangan diisi sesuai tempat pasien dirawat.
4.    Pengisian tanggal sesuai dengan tanggal pelaksanaan informed consent.
5.    Format ditandatangani oleh perawat yang menerangkan dan klien yang menyetujui dilakukan tindakan sentralisasi obat, disertai para saksi-saksi.
Ø Teknis Pengisian format pemberian obat
1.    Pengisian nama pasien, No. Register, umur, ruangan.
2.    Kolom Nama obat diisi sesuai dengan obat yang diberikan sesuai dosis, dan cara pemberian.
3.    Kolom tanggal diisi tanggal penerimaan obat, secara vertikal begitu juga pada kolom terima yaitu jumlah obat yang diterima dan ditulis nama terang perawat dan keluarga yang menerima.
4.    Kolom pemakaian obat diisi sesuai jam berapa obat diberikan beserta nama perawat.
5.    Kolom sisa diisi oleh perawat shift malam yaitu jumlah obat yang masih ada setelah pamberian beserta nama perawat.
Ø  Teknis pengisian tanda bukti serah terima obat (untuk pasien)
1.    Pengisian nama pasien, umur, No. Registrasi ruangan.
2.    Kolom tanggal penerimaan obat diisi sesuai dengan tanggal serah terima obat.
3.    Kolom nama obat, dosis dan jumlah (sediaan) diisi sesuai dengan nama obat, frekuensi pemberian dan jumlah yang  diterima.
4.    Kolom TT/Nama terang yang menyerahkan disi oleh keluarga/klien.
5.    Kolom TT/Nama terang yang menerima diisi oleh perawat atau keluarga yang menerima.
D.    Tahap Terminasi 
1.      Memeriksa kembali kelengkapan bukti berkas dokumen persetujuan sentralisasi obat yang di isi oleh pihak pasien atau keluarga dan perawat dengan benar
2.      Memastikan kembali bahwa setiap bagian yang perlu di isi sudah di isi dengan benar dan tidak ada penulisan yang salah
3.      Memastikan kembali bahwa obat yang telah di serahkan kepada pihak keluarga untuk di simpan sendiri diruangannya   telah lengkap dan berada di posisi serta tempat yang telah sesuai
4.      Mengucapkan terimakasih

VI.    UNIT TERKAIT      
·         Instalasi Rawat Inap dan depo farmasi





 


LEMBAR CEK LIST SENTRALISASI OBAT

Hari / Tanggal             :
Nama pasien / RM      :
Ruangan                      :
Penanggung jawab      :
Petunjuk : Berilah tanda (√) pada kolom yang sesuai.
ASPEK
PENILAIAN
PARAMETER
DILAKUKAN
KETERANGAN
Ya
Tidak
Tahap persiapan
1.      Persiapan berkas dokumen untuk sentalisasi obat
2.      Perawat primer telah meminta izin untuk di lakukan sentralisasi obat kepada kepala ruangan
3.      Perawat primer melakukan penkajian terhadap keluhan yang dirasakan pasien saat ini
4.      Perawat primer  melakukan komunikasi efektif dengan dokter mengkonsultasikan terapi obat yang akan di berikan pada pasien
5.      Dokter memberikan resep  obat yang harus di berkan pada pasien



Tahap pra interaksi
·         Perawat primer menginformasikan kepada anggota tim nya bahwa akan dilakukan tindakan sentralisasi obat



Tahap orientasi
1.      Perawat  mengucapkan salam dan menjelaskan tujuan serta manfaat dari sentralisasi obat.
2.      Pasien/keluarga mengisi format peersetujuan sentralisasi obat.
3.      Pasien/keluarga menerima  obat untuk disimpan di ruang kamar pasien sendiri yang sebelumnya telah diperiksa kelengkapan serta kecocokan daftar obat yang telah ditebus pihak keluaga  oleh perawat sera  menerima tanda bukti serah terima obat dari perawat.
4.      Keluarga/ pasien  menyimpan obat yang telah diterima di kotak obat.yang telah disediakan
5.      Perawat mendatangi pasien setiap waktu jadwal pemberian obat obat Perawat memberikan obat ke pasien.
6.      Perawat mengisi format pemberian obat



Tahap pelaksanaan
Ø  Teknis pengisian format surat persetujuan sentralisasi obat
1.    Nama, umur, jenis kelamin, alamat dapat diisi dengan nama pasien sendiri, anak, istri, suami, orang tua, dan lain-lain.
2.    Nama Klien, Umur, Jenis kelamin, alamat, no.reg diisi sesuai dengan data klien yang bersangkutan.
3.    Ruangan diisi sesuai tempat pasien dirawat.
4.    Pengisian tanggal sesuai dengan tanggal pelaksanaan informed consent.
5.    Format ditandatangani oleh perawat yang menerangkan dan klien yang menyetujui dilakukan tindakan sentralisasi obat, disertai para saksi-saksi.
Ø  Teknis Pengisian format pemberian obat
1.    Pengisian nama pasien, No. Register, umur, ruangan.
2.    Kolom Nama obat diisi sesuai dengan obat yang diberikan sesuai dosis,dan cara pemberian.
3.    Kolom tanggal diisi tanggal penerimaan obat, secara vertikal begitu juga pada kolom terima yaitu jumlah obat yang diterima dan ditulis nama terang perawat dan keluarga yang menerima.
4.    Kolom pemakaian obat diisi sesuai jam berapa obat diberikan beserta nama perawat.
5. Kolom sisa diisi oleh perawat shift malam yaitu jumlah obat yang masih ada setelah pamberian beserta nama perawat.
Ø  Teknis pengisian tanda  bukti serah terima obat (untuk pasien)
1.    Pengisian nama pasien,  umur, No. Registrasi ruangan.
2.    Kolom tanggal penerimaan obat diisi sesuai dengan tanggal serah terima obat.
3.    Kolom nama obat, dosis dan jumlah (sediaan) diisi sesuai dengan nama obat, frekuensi pemberian dan jumlah yang  diterima.
4.    Kolom TT/Nama terang yang menyerahkan disi oleh keluarga/klien.
5.    Kolom TT/Nama terang yang menerima diisi oleh perawat atau keluarga yang menerima.



Tahap Terminasi
1.      Perawat  memeriksa kembali  lengkapan bukti berkakas dokumen persetujuan sentralisasi obat yang di isi oleh pihak pasien atau keluarga dan perawat dengan benar
2.      Perawat  memastikan kembali bahwa setiap bagian yang perlu di isi sudah di isi dengan benar dan tidak ada penulisan yang salah
3.      Perawat.memastikan kembali bahwa obat yang telah di serahkan kepada pihak keluarga/ pasien untuk disimpan dan dibawa di kamar pasien sendiri  telah lengkap dan berada di posisi serta tempat yang telah sesuai
4.      Perawat mengucapkan terimakasih
5.      Perawat primer dan kepala ruangan mengecek kembali kelengkapan bekas sentalisasi obat



Sub Total



Total



Prosentase




Keterangan :
Baik                 : > 76%           
Cukup             : 65-75%         
Kurang                        : < 64%
`                                                                                              
Observer


(……...……...........…)











MEDICATION CHART
Pedoman Pengisian

1.      Penulisan Resep

2.      Perubahan Obat



3.      Penghentian Obat








4.      Pembatalan Resep




5.      Instruksi Verbal/Telepon



6.      Alasan Penyimpangan

7.    Keterangan Kolom
·      Jelas, dapat dibaca, ditanda tangani dokter pemberi terapi
·      Bila ada penggantian obat baik dosis, rute maupun frekuensi, resep obat pertama harus dihentikan (STOP) dan ditulis ulang pada kolom yang baru
·      Bila obat dihentikan, dokter pemberi terapi harus menulis “STOP” dikolom tanggal pemberian obat dan memberi paraf.
·      Apabila penghentian terapi secara verbal atau telepon pada kolom pemberian obat ditulis/stempel “Phone Order/PO” atau “Verbal Order/VO” kemudian nurse memberi paraf. Dokter pemberi instruksi harus memberikan paraf saat visite
·      Dilakukan dengan memberikan satu garis jelas pada tulisan tersebut dan di paraf oleh dokter yang bersangkutan. Tidak diperbolehkan menggunakan tipe X atau penghapus
·      Instruksi yang diberikan melalui verbal atau telepon, perawat harus menuliskan/stempel pada kolom tanda tangan dokter dengan PO atau VO dan dokter pemberi instruksi harus menandatanganinya saat visite
·      Bila pasien tidak mendapatkan obat sesuai dengan seharusnya, maka tulis alasan dengan menggunakan singkatan
R     : Reject, pasien menolak pemberian
F     : Fasting, pasien puasa
C     :Condition, Kondisi pasien yang menyebabkan penundaan (tekanan darah, kondisi perdarahan, dll) penjelasan lebih lanjut di catatan keperawatan
A     : Absent, pasien tidak tidak ada di tempat/RS tanpa izin
C     : Paraf perawat pemeriksa/cross chek
G    : Paraf perawat pemberi obat



SURAT PERSETUJUAN DILAKUKAN SENTRALISASI OBAT

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama                           :                                                                       Umur   :
Alamat                        :
Menyatakan setuju / tidak setuju *)
Untuk dilakukan sentralisasi obat terhadap diri saya sendiri/ isteri/ suami/ anak/ ayah/ ibu saya *), dengan :
Nama                           :
Umur                           :           tahun    
Jenis kelamin               : Laki-laki / Perempuan
Alamat                        :
Ruang/Kelas                :
No. Rekam Medis       :

Dengan ketentuan sebagai berikut :
  1. Pasien/keluarga mengisi surat persetujuan untuk kerja sama dalam pengelolaan sentralisasi obat
  2. Setiap ada resep dari dokter akan diterima oleh perawat/petugas
  3. Perawat akan menebus resep ke depo farmasi
  4. Nama obat, dosis, jumlah yang diterima akan dicatat dalam lembar serah terima obat dan ditandatangani oleh perawat yang menerima dan petugas farmasi yang menyerahkan obat
  5. Perawat akan menyimpan obat di tempat sentralisasi obat
  6. Farmasi akan mengirim persediaan obat untuk kebutuhan obat pasien selama 1 hari
  7. Bila obat habis akan dimintakan resep kepada dokter oleh perawat
  8. Bila ada pergantian obat, akan diinformasikan oleh perawat sesuai hasil koordinasi dengan dokter dan depo farmasi
  9. Bila pasien pulang dan obat masih ada atau belum habis sisa obat akan dikembalikan kepada farmasi untuk diganti dalam bentuk uang kepada pasien
10.  Obat dengan harga > Rp.100.000,00 atau diluar daftar obat jamkesmas atau asuransi lain akan diinformasikan kepada keluarga untuk dimintakan persetujuan.
Ketentuan sentralisasi obat tersebut diatas telah dijelaskan oleh perawat dan saya telah mengerti dengan sepenuhnya.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
                                                                                    Surabaya, ……………......... 2018
                                                                                         Yang membuat pernyataan,
                             
                   Tanda tangan                                                           Tanda tangan         
                  Perawat Primer                                                         Pasien/keluarga


             (                                )                                                (                             )
              LEMBAR SERAH TERIMA OBAT
Flowchart: Alternate Process: RM   :
Nama    :
Tgl Lahir/Umu  :
Alamat   :
 



NO
Nama
Obat
Jumlah
TT/NamaTerang
YangMenyerahkan
TT/Nama
TerangPenerima
Ket
Resep
Terima





















































































Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Konsep Bencana